Astronom menemukan sebuah planet yang tertutupi lautan dengan kedalaman lebih dari 15.000 km.
Planet yang dinamakan GJ1214b ini diliputi oleh atmosfir hidrogen permanen yang sangat tebal dan helium yang menutupinya dari cahaya matahari. Meski demikian, planet ini memiliki temperatur permukaan yang cukup ekstrim dan konstan, yaitu sekira 120 hingga 282 derajat celcius.
"Akan sangat sulit membayangkan ada kehidupan seperti di Bumi pada planet tersebut. GJ1214b sangat panas dan gelap, dan kemungkinan besar planet itu tidak memiliki dataran berbatu seperti di Bumi," kata David Charbonneau dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics seperti dikutip dari Guardian.
"Namun dengan menggunakan Hubble, kita bisa melihat keadaan atmosfir planet itu. Kita bisa menduga apakah GJ1214b bisa dihuni atau tidak. Akan sangat menarik jika kita menemukan oksigen di atmosfir planet itu. Karena di Bumi, semua oksigen di atmosfir bersumber dari kehidupan," tambahnya.
Charbonnea dan timnya menggunakan delapan teleskop untuk mendeteksi planet berair yang mengorbit pada jarak sekira dua juta kilometer dari matahari. Berdasarkan pengukuran awal, astronom menduga massa planet itu 6,6 kali lebih besar dari Bumi dengan komposisi sekira 75 persen air, 22 persen silikon dan 3 persen zat besi.
Planet yang dinamakan GJ1214b ini diliputi oleh atmosfir hidrogen permanen yang sangat tebal dan helium yang menutupinya dari cahaya matahari. Meski demikian, planet ini memiliki temperatur permukaan yang cukup ekstrim dan konstan, yaitu sekira 120 hingga 282 derajat celcius.
"Akan sangat sulit membayangkan ada kehidupan seperti di Bumi pada planet tersebut. GJ1214b sangat panas dan gelap, dan kemungkinan besar planet itu tidak memiliki dataran berbatu seperti di Bumi," kata David Charbonneau dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics seperti dikutip dari Guardian.
"Namun dengan menggunakan Hubble, kita bisa melihat keadaan atmosfir planet itu. Kita bisa menduga apakah GJ1214b bisa dihuni atau tidak. Akan sangat menarik jika kita menemukan oksigen di atmosfir planet itu. Karena di Bumi, semua oksigen di atmosfir bersumber dari kehidupan," tambahnya.
Charbonnea dan timnya menggunakan delapan teleskop untuk mendeteksi planet berair yang mengorbit pada jarak sekira dua juta kilometer dari matahari. Berdasarkan pengukuran awal, astronom menduga massa planet itu 6,6 kali lebih besar dari Bumi dengan komposisi sekira 75 persen air, 22 persen silikon dan 3 persen zat besi.
|
Mhiman
0 komentar:
Posting Komentar