Cinta itu buta ! Ya tentu saja buta hingga sudah tidak bisa membedakan mana manusia dan mana mayat. Karena begitu cintanya hingga menderita penyakit mental yaitu necrophilic. Necrophilic adalah sebutan bagi penyakit mental, dimana si penderita ini mempunyai daya tarik seksual kepada mayat.
Berikut ini kisah nyata tentang seseorang penderita Necrophilic yang sangat terkenal dan sempat menggemparkan dunia. Bahkan mungkin hingga sekarang tidak ada tandingannya karena selain kelainan yang kita bicarakan, tapi juga membuktikan betapa besar cintanya pada perempuan itu, sampai-sampai tidur bersama untuk 9 tahun.
Carl Tanzler juga dikenal sebagai Pangeran Carl von Cosel (8 Februari 1877 – 23 Juli 1952) adalah seorang Amerika ahli radiologi dari Jerman yang bekerja di Rumah Sakit Marinir Amerika Serikat di Key West , Florida.
Pada tanggal 22 April 1930, saat bekerja di Rumah Sakit Marinir di Key West, Tanzler bertemu Maria Elena Milagro “Helen” de Hoyos (31 Juli 1909 – 25 Oktober 1931), wanita lokal Kuba-Amerika yang sedang berobat ke rumah sakit tersebut untuk pemeriksaan Tuberkulosis (TBC). ternyata Carl sangat terobsesi pada pasiennya ini.
Tanzler, yang memiliki pengetahuan medis, berusaha mengobati dan menyembuhkan Hoyos dengan berbagai obat-obatan, serta x-ray dan peralatan listrik, yang dibawa ke rumah Elena ‘. Sampai-sampai Tanzler juga menghadiahi Elena dengan hadiah perhiasan dan pakaian, dan diduga menyatakan cintanya, tapi tidak ada bukti cintanya dibalas oleh Elena.
Ternyata kerja keras Tanzler tidak bisa melawan takdir Tuhan, Elena meninggal pada tanggal 25 Oktober 1931. Tanzler (tanpa argumen dari keluarga Hoyos) membayar pemakaman dan pendirian sebuah makam di atas tanah untuk Elena tercinta, makam berbentuk moseleum. Setiap malam ketika Tanzler selesai bekerja ,dia selalu mengunjungi makam Elena. Tidak hanya meletakkan karangan bunga, Tanzler juga mempunyai kunci ke makam tersebut dan setiap malam ia masuk untuk tidur di samping mayat Elena. Setelah enam bulan menjalani ritual aneh ini ia memutuskan untuk melangkah lebih jauh. Suatu malam di bulan April, 1933,Tanzler mencuri tubuh Elena dari makam dan membawa mayat Elena ke rumahnya.
Ternyata kerja keras Tanzler tidak bisa melawan takdir Tuhan, Elena meninggal pada tanggal 25 Oktober 1931. Tanzler (tanpa argumen dari keluarga Hoyos) membayar pemakaman dan pendirian sebuah makam di atas tanah untuk Elena tercinta, makam berbentuk moseleum. Setiap malam ketika Tanzler selesai bekerja ,dia selalu mengunjungi makam Elena. Tidak hanya meletakkan karangan bunga, Tanzler juga mempunyai kunci ke makam tersebut dan setiap malam ia masuk untuk tidur di samping mayat Elena. Setelah enam bulan menjalani ritual aneh ini ia memutuskan untuk melangkah lebih jauh. Suatu malam di bulan April, 1933,Tanzler mencuri tubuh Elena dari makam dan membawa mayat Elena ke rumahnya.
Tanzler berkata bahwa roh Elena datang kepadanya ketika kunjungannya di makam sambil mendengarkan serenade lagu Spanyol. Tanzler berkata bahwa roh Elena memintanya untuk membawa tubuhnya dari kubur. Dan keputusan itupun dilakukan. Di rumahnya, Tanzler melekat kembali tulang mayat dengan kawat dan gantungan baju, dan dilengkapi wajah dengan kaca mata. Karena kulit mayat membusuk, Tanzler menggantinya dengan kain sutra direndam dalam lilin dan plester dari paris . Tanzler juga menggantikan rambut Elena dari wig kuno dari rambutnya Elena sendiri yang dikumpulkan oleh ibunda Tanzler tidak lama setelah pemakamannya pada tahun 1931. Tanzler mengisi perut mayat rongga dada dengan kain untuk menjaga bentuk aslinya, mengenakan pakaian tetap Elena seperti stocking, perhiasan, sarung tangan dan pakaian . Tanzler juga menggunakan jumlah berlebihan parfum, disinfektan, untuk menutupi bau dan mencegah efek dari pembusukan mayat. Dia menghabiskan hari-harinya dan malam di tempat tidurnya. Lebih gilanya lagi Tanzler juga menambahkan tabung ke dalam vagina sehingga ia bisa berhubungan seks dengan mayat Elena.
Pada Oktober 1940, sembilan tahun setelah kematian Elena, Florinda adiknya Elena mendengar desas-desus tentang tindakan Tanzler dan memutuskan pergi ke rumah Tanzler. Dan disana dia menemukan mayat Elena. Lalau Florinda pun segera melaporkan ke pihak yang berwajib atas ulah Tanzler. Tanzler ditangkap dan diberi evaluasi psikiatri. Dia kompeten untuk diadili atas tuduhan resmi. Namun sayang, saat itu belum ada undang-undang yang mengatur untuk kejahatan merusak makam, atau mencuri mayat Sehinga Tanzler tidak pernah dihukum atas perbuatannya tersebut.
Cerita yang aneh dan mengerikan itu sangat tertutup di media, tapi penerimaan publik, mengejutkan, miring dalam mendukung Tanzler. Banyak orang menganggapnya suatu simpatik romantis, mungkin sangat sesat, tapi tetap eksentrik. Tubuh Elena Hoyos diperiksa oleh dokter dan patolog, dan kemudian ditampilkan ke publik. Ribuan menghadiri. Setelah itu, tubuhnya dimakamkan di sebuah lokasi rahasia.
Pada tahun 1944, Tanzler pindah ke Pasco County, Florida dekat Zephyrhills, Florida , di mana ia menulis otobiografi yang muncul dalam bubur publikasi, Adventures fantastis , pada tahun 1947. Bicara tentang obsesinya, Tanzler menggunakan topeng kematian untuk menciptakan kehidupan baru berupa patung “Elena”, sampai kematiannya pada tanggal 3 Juli 1952. Tubuhnya ditemukan di lantai rumahnya tiga minggu setelah kematiannya.
Sumber
|
Mhiman
0 komentar:
Posting Komentar