Ini adalah uraian dari sejumlah teori konspirasi, fiksi serta fakta ilmiah di balik skenario kiamat yang paling populer terkait tahun 2012.
1. Invasi makhluk asing.
Invasi makhluk asing telah menjadi subyek sejumlah karya fiksi besar sejak H.G. Wells menerbitkan Perang Semesta pada 1898. Ketakutan akan serangan serupa dari Planet Mars, spesies dari luar galaksi atau makhluk dimensi lain serta terjadinya banjir besar secara umum telah menjadi kecemasan di Bumi ini.
Para peneliti telah menemukan bahwa kekhawatiran akan serangan makhluk asing mulai meningkat pada saat naiknya ancaman terhadap manusia di dunia.
Mereka yang percaya, menyebut telah semakin meningkatnya jumlah penampakan UFO, sejask tragedi di Roswell, New Meksiko, Amerika pada 1974 dan dari beberapa foto serta munculnya sejumlah video tentang keanehan tersebut.
Bukti video dan sejumlah foto yang dirilis secara resmi membuktikan bagaimana pemerintah di seluruh dunia telah memantau aktivitas UFO selama lebih dari 50 tahun serta sejumlah cerita oleh korban penculikan alien dan klaim lainnya. Alien disini adalah alien yang berbentuk seperti manusia (humanoid) dan bukan oleh alien abu-abu dengan mata hitam besar atau yang berbentuk binatang serta serangga seperti di film-film Hollywood. (baca: Alien Pernah Mampir di Crop Circle Inggris)
2. Nibiru/Planet X/Wormwood
Ribuan forum di situs web berpendapat bahwa suatu saat pada tahun-tahun awal abad 21, sebuah planet misterius akan bertabrakan atau berpapasan serta berhaluan sangat dekat dengan bumi, menghancurkan peradaban dan mengakibatkan bencana besar.
Nibiru ditemukan pada akhir tahun 1960-an oleh Zechariah Sitchin dalam sebuah buku.
Menurut Sitchin, Nibiru adalah sebuah planet dalam sistem tata surya kita, yang mengikuti orbit tidak menentu, mengarahkannya pada sistem tatasurya dan mendekati Bumi setiap 3.700 tahun.
Namun Sitchin pernah memperingatkan bahwa kemungkinan akan keberadaan planet misterius itu akan mengancam Bumi.
Beberapa pendapat bahkan mengatakan bahwa Nibiru merupakan saudara coklat kerdil matahari kita yang akan terlihat menjelang akhir tahun ini.
Hal yang membuktikan peristiwa ini sangat sedikit. Beberapa poin yang diumumkan NASA pada 2005 bahwa planet ke-10 dari tatasurya telah ditemukan dipinggir luar tata surya dan banyak juga yang pendapat benda itu akan melintas sangat dekat dengan Bumi pada 2012. Namun planet ke-10 ini hampir dipastikan tidak akan pindah kembali ke dalam sistim surya. (baca: Ilmuwan: Kiamat Terjadi 27 Juta Tahun Sekali! Hah?!?)
3. Bencana Badai Matahari
Ini merupakan salah satu skenario hari kiamat terkait dengan akhir kalender Maya yang sebenarnya bisa didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam skenario itu badai matahari raksasa atau semburan gas matahari yang terjadi Desember 2012 akan besar sehingga mengakibatkan bencana besar bagi umat manusia dan ekosistem planet.
Radiasi pancaran dari matahari tersebut tidak begitu berdampak bagi manusia, namun berdampak langsung terhadap kebudayaan manusia.
Dampak badai elektromagnet ini akan membuat listrik mati dan semua perangkat yang mengunakan listrik juga akan tak berfungsi termasuk internet, satelit, jam tangan, tv radio dan lainnya, serta akan terjadi anomali terhadap peralatan listrik lainnya.
Inilah yang dikhawatirkan oleh semua orang, dimana pada malam hari Bumi akan gelap gulita kembali ke zaman batu, akibat tidak adanya listrik pada 2012.
Walau tidak ada bukti peristiwa bencana seperti ini terjadi di masa lalu secara besar-besaran, namun sejarah pernah mencatat Badai Matahari pernah melumpuhkan sistem komunikasi telegraf di seluruh dunia pada tahun 1859 dan mencipatakan aurora yang bisa dilihat hingga Karibia. Dan sistem telegraf dilaporkan terus mengirimkan sinyal walaupun baterai telah dicopot!
Bukti akan peristiwa ini mungkin hanya ada beberapa korelasi antara siklus 11 tahun observasi matahari dan siklus waktu dalam kalender Maya, meskipun bukti ini agak lemah.
Pada masa yang jauh ke depan, ketika matahari kehabisan bahan bakar, sebagian besar ilmuwan setuju bahwa itu akan membengkak menjadi raksasa merah dan menelan Bumi. Namun peristiwa ini kemungkinan terjadi sekitar lima milyar tahun mendatang bukan pada 2012. (baca: Badai Matahari Tak Terelakkan: Alat Listrik, Elektronik & Koneksi Internet Lumpuh)
4. Pergeseran kutub maknetik
Sebagian orang meyakini peristiwa pembalikkan kutub magnetik Bumi akan memicu pembalikkan rotasi planet yang mengakibatkan bencana pada masa mendatang.
Mereka menunjukkan bukti adanya pergeseran kutub Bumi di masa lampau dan mengklaim peristiwa pembalikkan ini dapat dihitung dengan meneliti teori bintik matahari atau teori medan magnet Bumi.
Banyak orang meyakini bangsa Mesir dan Maya kuno telah menemukan bukti peristiwa pembalikkan kutub di masa depan dan rahasia ini telah ditutup-tutupi oleh pemerintah saat pada masa ini.
Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Princeton University dan Sabatier University di Toulouse, Perancis, menunjukkan bahwa Bumi mencapai keseimbangan sekitar 800 juta tahun lalu. Mereka meneliti mineral magnetik dalam bebatuan sedimen di Norwegia dan menemukan bahwa kutub utara memang telah bergeser lebih dari 50 derajat (seperempat jarak dari kutub ke kutub) di bawah 20 juta tahun.
Ilmuwan lain juga menemukan bahwa pergerakkan musiman pada kedua wilayah kutub telah mencapai efek kutub. Namun para ilmuwan dan ‘doomers’ berbeda jauh melebihi skala waktu dari setiap pergeseran kutub secara potensial. Tapi faktanya memang pergeseran medan magnet akan selalu terjadi, bahkan kinipun sedang terjadi. (baca: [Alert] Pole Shifts: Kutub Utara dan Selatan Sedang Berpindah)
5. Supervolcano
Sebuah letusan raksasa yang melebihi letusan gunung berapi akan terjadi dalam sejarah modern. Para penliti percaya hal ini akan terjadi ketika magma naik ke kerak bumi namun tidak mampu menerobos.
Mengakibatkan tekanan di beberapa titik wilayah dan menghancurkan area yang luas akibat ledakan dahsyat. Peristiwa ini akan memuntahkan jutaan ton puing serta gas beracun ke dalam atmosfir.
Yang terburuk, nuklir akan memicu jaman es melenyapkan kehidupan di sebagian bahkan di seluruh planet ini.
Sejumlah citra satelit beberapa tahun terakhir telah menunjukkan adanya pergerakkan bebatuan cair 10 mil di bawah permukaan. Tapi untuk saat ini belum ada laporan mengenai gejala alami ini dan tidak ada juga supervolcano yang sedang aktif.
Tapi yang harus dikhawatirkan adalah, hingga saat ini tiada teknologi yang dapat meramalkan atau mengetahui kapan sebuah gunung akan meletus.
Dari semua kemungkinan diatas, bisa jadi akan muncul kemungkinan-kemungkinan lain yang dapat terjadi kedepannya, jadi kita tunggu saja teori dan hipotesa para peneliti lainnya ^_^.
(Erabaru/Telegraph/sua/icc.wp.com/berbagai sumber)
|
Mhiman
0 komentar:
Posting Komentar